Media Solusi Sukses

Panduan Memahami Standar Tier Data Center (Tier I, II, III, IV)

Tier Data Center

Dalam era digital yang sangat bergantung pada teknologi informasi, data center menjadi elemen krusial bagi operasional bisnis. Dari startup hingga korporasi multinasional, data center berperan sebagai pusat penyimpanan, pemrosesan, dan distribusi data penting perusahaan.

Namun tidak semua data center dibuat sama. Standar Tier Data Center yang ditetapkan oleh Uptime Institute digunakan sebagai acuan global untuk mengukur keandalan, performa, dan tingkat redundansi suatu data center.

Apa Itu Standar Tier Data Center?

Standar Tier adalah klasifikasi terhadap infrastruktur data center berdasarkan kemampuan uptime, sistem cadangan, dan toleransi terhadap gangguan operasional. Terdapat empat tingkatan:

Tier Uptime (ketersediaan) Redundansi Deskripsi Singkat
I 99.671% Tidak ada Infrastruktur dasar tanpa sistem cadangan
II 99.741% Parsial Ada sistem cadangan tapi terbatas
III 99.982% Penuh (N+1) Bisa maintenance tanpa shutdown sistem
IV 99.995% Ganda (2N) Fully fault-tolerant, sistem ganda di semua aspek

Penjelasan Masing-Masing Tier

Tier I – Dasar, Umumnya untuk Small Business

Cocok untuk bisnis kecil yang tidak terlalu bergantung pada sistem TI 24/7. Risiko downtime tinggi jika terjadi gangguan.

Tier II – Mulai Ada Redundansi

Terdapat sistem backup pada pendingin dan listrik, namun masih terbatas. Cocok untuk bisnis menengah.

Tier III – Enterprise-Class

Memungkinkan pemeliharaan sistem tanpa menghentikan operasi. Cocok untuk layanan berbasis data dan transaksi tinggi seperti e-commerce.

Tier IV – Mission Critical

Dirancang untuk zero downtime. Digunakan oleh sektor keuangan, pertahanan, dan layanan publik berskala besar.

Faktor-Faktor dalam Memilih Tier Data Center

  1. Kebutuhan Bisnis: Apakah sistem Anda harus online 24/7?
  2. Anggaran: Tier lebih tinggi = biaya lebih tinggi.
  3. Toleransi terhadap Downtime: Berapa lama Anda bisa mentoleransi gangguan layanan?
  4. Pertumbuhan Skala: Apakah bisnis Anda akan berkembang secara signifikan dalam 3–5 tahun?
Baca Juga:  Manfaat Menggunakan VPN untuk Perusahaan di Era Digital

Baca juga: Cara Memilih Tier Data Center yang Sesuai Kebutuhan Bisnis

Kenapa Tier III Sering Jadi Pilihan Ideal?

Tier III menjadi pilihan paling populer karena:

  • Biaya lebih efisien dibanding Tier IV
  • Sudah memiliki N+1 redundancy
  • Bisa menjalankan planned maintenance tanpa downtime
  • Cocok untuk bisnis yang tidak bisa offline terlalu lama

Tier ini juga banyak digunakan oleh perusahaan yang memakai ERP atau sistem database online.

Baca juga: Bagaimana ERP Dapat Meningkatkan Efisiensi Operasional

Hubungannya dengan Layanan Cloud dan Hosting

Jika Anda menggunakan cloud service, maka sangat penting memilih penyedia hosting yang menggunakan data center minimal Tier III, terutama jika aplikasi Anda menangani data pelanggan, transaksi keuangan, atau memiliki kebutuhan uptime tinggi.

Baca juga: Perbandingan Layanan Hosting Cloud dan On-Premise

Kesimpulan

Memilih Tier data center yang tepat adalah langkah strategis yang harus disesuaikan dengan kebutuhan teknis dan operasional bisnis Anda. Jangan hanya tergiur harga murah, tapi pertimbangkan juga faktor:

  • Uptime yang dibutuhkan
  • Toleransi terhadap downtime
  • Proyeksi pertumbuhan bisnis

Jika Anda membutuhkan bantuan teknis dalam memilih data center atau penyedia cloud yang sesuai dengan Tier yang Anda perlukan, Media Solusi Sukses siap menjadi mitra solusi IT dan infrastruktur Anda.

Facebook
Twitter
LinkedIn

Related News